Pembelajaran
bukanlah hanya sekedar mengingat teori, tapi juga tentang memahami konsep dan
mengaplikasikannya langsung dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih ketika kita
benar-benar dituntut untuk mengaplikasikan hasil belajar kita. Banyak orang
yang kurang (atau tidak) cocok dengan traditional learning (sistem pembelajaran
tradisional) seperti yang diimplementasikan di kebanyakan sekolah sekarang.
Karena itu, dibutuhkan sistem pembelajaran yang efektif untuk memenuhi
kebutuhan pembelajaran tersebut. Dengan potensi yang dimiliki game, game-based
learning mengupayakan sistem pembelajaran dengan menggunakan game, salah satu
pengaplikasiannya adalah melalui salah satu cabang game, yaitu video game.
Game-based learning secara definisi adalah pengunaan video game sebagai
metode pembelajaran.
Video
game, dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, dapat membuat seseorang
lebih tertarik dan semangat dalam menghadapi proses belajar.Kecintaan
pemain terhadap environment yang ada dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
player untuk lebih betah bermain video game. Karakter, benda, senjata, musik,
atau unsur video game lain yang disukai player dapat memberi motivasi lebih
kepadanya untuk menghabiskan lebih banyak waktunya menjelajahi dunia video
game.
Secara garis besar,
ada dua peran unik dari video game yang membuatnya dapat dijadikan sebagai
sarana pembelajaran yang efektif, sebagai motivator dan simulator.
·
Sebagai Motivator
Sebagai
contoh, Sonic the Hedgehog adalah salah satu karakter yangcukup terkenal
di dunia game. Seorang gamer yang menyukai Sonic memiliki kemungkinan untuk
membeli dan mencoba game tentang Sonic walaupun ia tidak tau kualitas game
tersebut, bahkan tetap memainkannya meski gameplay yang ditawarkan kurang memuaskan.
Adanya sistem
level atau stage pada video game dapat membuat player makin termotivasi untuk
menyelesaikan tantangan yang disuguhkan secara bertahap; biasanya makin lama
player bermain, tantangan yang diberikan akan makin sulit. Namun, tingkat
kesulitan yang ada harus tepat pada takarannya, tidak boleh terlalu sulit
sehingga membuat depresi, atau tidak boleh terlalu
mudah sehingga membuat pemain bosan.
·
Sebagai Simulator
Sebagai
simulator, video game dapat memfasilitasi berbagai hal yang sulit dimodelkan,
dilakukan, atau disimulasikan di dunia nyata. Dibekali fasilitas tersebut, kita
dapat melakukan berbagai eksperimen dalam game untuk kemudian diaplikasikan ke
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam video
game simulasi penerbangan pesawat, Flight Simulator, kita dapat belajar
mengemudikan pesawat tanpa harus mengeluarkan biaya dan terbebas dari resiko
kecelakaan. Lainnya, di game Football Manager, seorang player dapat berlatih
menjadi manager yang memanajeri sebuah klub sepak bola besar; terutama di seri
terbarunya, game ini cukup kompleks dan kita akan benar-benar merasakan menjadi
seorang manager klub sepak bola profesional.
Game juga
menuntut partisipasi aktif player dalam pembelajaran hal-hal yang konseptual,
dapat memberikan feedback—baik berupa aksi, skor, atau hal lainnya—secara
langsung terhadap apa yang player lakukan.